Trump Prediksi Angka Kematian Pasien Corona di AS Capai 100 Ribu Jiwa, 1,1 Juta Lebih Kasus Terbaru

Trump Prediksi Angka Kematian Pasien Corona di AS Capai 100 Ribu Jiwa, 1,1 Juta Lebih Kasus Terbaru

JAKARTA - Kasus kematian akibat paparan virus corona (Covid-19), di Amerika Serikat (AS) berdasarkan statistik Worldometer mencapai 68.598 jiwa, per Senin (4/5). Hingga saat ini terjadi 1.188.122 kasus Covid-19 di AS.

Kasus corona tertinggi terdapat di negara bagian New York. Dari total kasus di AS, mencapai 321.833 pasien positif dan 24.576 kematian terjadi di New York.

Dari angka statistik itu, Presiden Donald Trump memprediksi sebanyak 100 ribu pasien di Amerika Serikat meninggal dunia akibat virus corona. Angka itu lebih tinggi dari prediksi Trump sebelumnya yakni sebanyak 50 ribu hingga 60 ribu jiwa.

\"Kita mungkin akan kehilangan 75 ribu, 80 ribu, sampai 100 ribu orang (akibat corona). Ini adalah hal yang mengerikan,\" kata Trump dalam wawancara yang disiarkan FOX News pada Minggu (3/5), dikutip dari CNBC.

Namun, Trump berharap angka kematian akibat Covid-19 di AS tidak sampai prediksinya. Ia yakin, vaksin yang sedang dikembangkan AS bisa meminimalisasi paparan Covid-19 di akhir tahun ini.

Sementara itu, ahli medis di AS, termasuk ahli penyakit menular terkemuka, Dr. Anthony Fauci, memrediksi vaksin Covid-19 masih membutuhkan waktu setahun ke depan bahkan lebih untuk bisa dikembangkan.

\"Saya pikir kita (AS) akan memiliki vaksin (Corona) pada akhir tahun ini. Para dokter akan mengatakan jangan menyatakan hal seperti itu. Tapi saya akan mengatakan apa yang saya pikirkan. Dan saya pikir kita akan memiliki vaksin cepat atau lambat,\" kata Trump.

Sebelumnya, Trump mulai melonggarkan kebijakan pembatasa pergerakan dan karantina wilayah secara bertahap. Kebijakan Trump itu kemudian diikuti puluhan negara bagian AS juga telah melonggarkan sebagian kebijakan pembatasan pergerakan dan membuka aktivitas bisnis secara bertahap.

\"Kami tidak bisa tetap menutup diri sebagai sebuah negara. Kita tidak akan memiliki apa-apa lagi,\" kata Trump seperti dilansir Channel News Asia.

Lonjakan virus corona yang tinggi di AS, menurut sejumlah ahli, disebabkan minimnya pemeriksaan dan tes corona. Pemicu lainnya, karena sebagian warga AS masih banyak yang melanggar kebijakan physical distancing. (hsn/cnbc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: